Meningkatkan Keekonomian Pariwisata, Perikanan dan Kerajinan di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur



Budidaya Rumput Laut

Survey ini dilaksanakan dalam rangka melihat kondisi dan potensi pengembangan kegiatan usaha budidaya rumput laut oleh masyarakat Kabupaten Alor. Lokasi desa yang disurvey adalah Desa Alumang Kecamatan Pantar Barat Laut. Desa ini dihuni oleh sebanyak 169 KK. Hampir semua masyarakat desa ini melakukan usaha budidaya rumput laut. Dalam usaha ini melalui pembinaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, terbentuk 13 kelompok masyarakat pembudidaya dimana setiap kelompok terdiri dari 10 orang.

Setiap orang minimal memiliki 100 rentang tali rumput laut, dengan hasil produksi pemanenan sebanyak 300 kg setiap masa panen. Dengan harga tertinggi sebesar Rp 19.000/kg hasil usaha budidaya ini mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Berbeda dengan kondisi sebelumnya, harga rumput laut kering saat ini sedang dalam kondisi harga termurah, yaitu Rp 6.000/kg. Hal ini membuat pembudidaya tidak mendapatkan keuntungan produksi.

Hasil dialog antara lain : 
  1. Penurunan harga menyebabkan kondisi keekonomian produksi usaha budidaya rumput laut kurang menguntungkan. Agen rumput laut di pusat kabupaten, Kalabahi, menentukan harga rumput laut kering tidak berdasarkan harga pasar secara umum di konsumen rumput laut di Surabaya. Oleh karena itu, agar menjaga kestabilan harga dan nilai keekonomian produksi usaha diperlukan gudang penyimpanan rumput laut kering yang mampu menyimpan hasil produksi sampai waktu penyesuai harga yang lebih baik dan menguntungkan. 
  2. Agar hasil produksi rumput laut kering dapat disimpan dengan baik, tertata dan terjaga kualitasnya maka diperlukan alat pres rumput laut kering. Alat ini diharapkan mampu meminimalisir ruang penyimpanan produksi rumput laut yang sesuai dengan ukuran standar yang diminta oleh pasar. 
  3. Peningkatan pendapatan masyarakat pembudidaya dapat ditambah dengan diversifikasi usaha hasil produksi rumput laut, seperti membuat makanan yang memiliki nilai jual menguntungkan dan dapat lebih awet sampai pasar dan konsumen. Peralatan yang paling dibutuhkan adalah alat penggilingan rumput laut menjadi tepung atau karagenan lain yang dapat digunakan menjadi bahan baku makanan bernilai tambah. 
  4. Kegiatan usaha budidaya rumput laut yang dilakukan masyarakat Desa Alumang telah memberikan peningkatan pendapatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan masyarakat untuk menambah unit usaha agar mendapatkan keuntungan dan pendapatan yang lebih banyak tanpa bantuan dan dukungan pendanaan usaha dari pihak lain. Adapun kegiatan perluasan usaha masih dibutuhkan untuk lebih meningkatkan produksi dan pendapatan pembudidaya. Sebagai langkah awal dalam melakukan kerjasama dengan pihak peminjam (Bank BRI), masyarakat melalui Kepala Desa meminta kepada Bank BRI pada tanggal 10 Desember 2012 datang ke Desa untuk melakukan pembukaan rekening 100 orang anggota masyarakat.


Kerajinan Tenun Alor

Hasil dialog antara lain : 
  1. Penggunaan peralatan yang masih sangat sederhana dalam kerajinan tenun oleh masyarakat menyebabkan tidak terpenuhinya target pesanan dari konsumen atau pasar. Oleh karena itu, diharapkan agar Kementerian Perindustrian dapat membantu memberikan dukungan peralatan kerajinan yang lebih baik dan mampu membuat tenunan lebih cepat. 
  2. Kesediaan bahan kerajinan tenun yang dibutuhkan harus didatangkan dari Surabaya dengan harga yang kurang bersaing, hal ini menyebabkan tinggi harga jual kain tenun dan berakibat pada rendahnya tingkat penjualan kain. Oleh karena itu, perlu dukungan jaringan penyedia benang tenun dengan harga yang lebih kompetitif. 
  3. Dalam rangka mendukung penggunaan peralatan yang lebih baik serta rencana peningkatan model jenis kain tenun, maka diperlukan dukungan pelatihan atau bimbingan teknis bagi perajin tenun. 
  4. Pihak perbankan sebagai penyedia bantuan dalam bentuk pinjaman kepada para perajin tenun mengharapkan agar konsistensi produksi dan penjualan dapat ditingkatkan agar dapat dibantu pinjaman yang lebih banyak dan menguntungkan.


Rekomendasi 

  1. Kementerian/Lembaga terkait akan menindaklanjuti hasil Survey dan Rakornis dalam pembahasan teknis percepatan pengembangan investasi dan ekonomi kerakyatan bersama dengan mengundang Kementerian/Lembaga terkait untuk dimasukkan dalam rencana aksi pelaksanaan program di masing-masing instansi/lembaga teknis; 
  2. Memanfaatkan hasil kajian potensi Kabupaten Alor oleh BPPT sebagai bahan pelaksanaan program dan aksi kegiatan terfokus di Kabupaten Alor oleh Kementerian/Lembaga Teknis; 
  3. Memasukkan Kabupaten Alor dalam prioritas rencana aksi pengembangan investasi dan kewirausahaan ekonomi kerakyatan di Kementerian/Lembaga terkait; 
  4. Kementerian/Lembaga terkait diharapkan dapat memasukkan rencana pengembangan Pelabuhan di Alor sebagai destinasi wisata yacht. 
  5. Kementerian/Lembaga terkait diharapkan menindaklanjuti hasil rakornis dalam hal peningkatan dan pengembangan usaha kerajinan tenun; 
  6. Kementerian/Lembaga terkait diharapkan menindaklanjuti dalam hal peningkatan dan pengembangan usaha budidaya rumput laut, yaitu dalam rangka pengadaan gudang penyimpanan produksi rumput laut, peralatan pres rumput laut kering, dan peralatan penggilingan rumput laut kering; 
  7. Kementerian/Lembaga terkait diharapkan menindaklanjuti dalam hal peningkatan dan pengembangan potensi wisata khususnya wisata bahari; 
  8. Instansi terkait di Kabupaten Alor diharapkan dapat menindaklanjuti hasil rakornis terutama rangka peningkatan sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten Alor dalam rangka pengembangan potensi wilayah melalui wirausaha kreatif dan inovatif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar